Kabut Asap Makin Parah

Banjarmasin, KP – Kabut asap pada beberapa wilayah di Kalsel dalam sepekan terakhir semakin parah, sehingga sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, kesehatan, dan aktivitas masyarakat lainnya.

“Kabut asap belakangan ini tampaknya tambah parah,’’ ujar Ketua sementara DPRD Kalsel, Hj Noormiliany AS kepada wartawan, kemarin, di Banjarmasin.

Hal ini dirasakan oleh istri Bupati Barito Kuala, yang masih tinggal di Marabahan, dan setiap hari harus pulang pergi Banjarmasin-Marabahan, sehingga merasakan kabut asap yang semakin pekat.

Untuk itu, dirinya menyuruh pengemudi mobil berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Jadi harus berhati-hati di perjalanan, agar terhindar dari kecelakaan akibat kabut asap tebal, yang mengganggu penglihatan,’’ tambah politisi Partai Golkar ini.

Menurut Noormiliany, penanggulangan kabut asap ini harus melibatkan partisipasi semua pihak atau lapisan masyarakat, dan tidak bisa hany dilakukan oleh pemerintah.

“Partisipasi masyarakat tersebut, antara lain dengan tidak membakar lahan atau hutan, baik untuk usaha pertanian maupun kegiatan pembangunan lain,’’ ujar Ketua Tim Penggerak PKK Batola itu.

Selain itu, bersama-sama membantu memadamkan api, kalau melihat lahan yang baru terbakar sebelum membesar atau menjalar lebih luas lagi. Masih banyak upaya-upaya pencegahan dini kebakaran lahan yang lebih meluas, serta antisipasi dan penanggulangan kabut asap.

“Ini sudah dilakukan Pemkab Batola bersama aparat pemerintah lainnya dan masyarakat setempat, seperti membangun posko-posko pemantau dan penanggulangan dengan melibatkan masyarakat setempat,’’ katanya.

Hal senada diungkapkan anggota DPRD Kalsel, H Yazidie Fauzy, mengingat kabut asap kini semakin parah, dan selalu terulang setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi kabut asap tebal sangat mengganggu penglihatan dan rawan kecelakaan, bahkan jarak pandang kurang dari lima kilometer,’’ tambah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Yazidie, upaya penanggulangan yang dilakukan selama ini tidak pernah tuntas dalam mengatasi kabut asap, bahkan terkesan temporer dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.

“Seharusnya ada upaya pencegahan dini agar tidak ada kabut asap separah seperti sekarang,’’ ujar Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel ini.

~ oleh Narti Kalimantan Post pada Oktober 15, 2014.

Tinggalkan komentar