Kecelakaan Pekerja Konstruksi di Banjarmasin Bertambah

[] Korban Meninggal Capai 5 Orang Setahun

Banjarmasin, KP – Sampai sekarang ini kasus angka kecelakaan kerja di bidang konstruksi bangunan mendominasi kasus kecelakaan kerja di kota Banjarmasin selama 2011- 2012. Hal terungkap dalam apel bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Balaikota Banjarmasin, Selasa (12/2).

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Banjarmasin, Drs H Agus Surono Msi mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir secara kwantitatif kecelakaan kerja mengalami kenaikan. Yaitu dari 151 kasus di tahun 2011 menjadi 159 kasus di tahun 2012. Sementara untuk korban meninggal dunia pada tahun 2011 sebanyak 5 orang dan 2012 juga 5 orang.

“Memang domiman kecelakaan kerja tersebut dialami para perkeja bangunan, karena memang resiko kerja mereka yang tinggi, dan pengamanan yang sangat sederhana sehingga sering memakan korban jiwa, ”ungkap Agus Surono.

Menurutnya, terjadinya kecelakaan kerja itu disebabnya kurangnya kesadaran perusahaan untuk memberi perlindungan pengamanan kepada pekerja sepertin sarung tangan, safety belt dan sepatu serta helm yang sebenarnua sudah menjadi pakaian standard pekerja.

“ Untuk itu melalui peringatan bulan K3 ini, pihaknya akan semakin meningkatkan pemahanan pada perusahaan semacam itu dan mengharapkan seluruh pekerja bangunan yang resiko kecelakaannya tinggi diharapkan meningkatkan pengamanan dan keselamatan,”katanya

Sementara itu, katanya, melalui  apel bulan K3 yang dihadiri Wali Kota Banjarmasin H Muhidin beserta pejabat eselon II, III dan IV  di Lingkungan pemerintah kota (Pemko) Banjarmasin, juga hadir para pimpinan perusahaan dan perwakilan karyawan/karyawati (pekerja) kota Banjarmasin.

Melalui amanat yang dibacakan Walikota H Muhidin, Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia (Menakertrans RI) H. A. Muhaimin Iskandar menyampaikan tragedi 26 november 2011 berupa runtuhnya jembatan kutai kartanegara kalimantan timur merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Musibah tersebut mengakibat-kan korban jiwa lebih dari 20 orang. salah satu penyebab kejadian ini adalah pelaksanaan k3 pada pekerjaan perawatan kurang memadai. sehingga ke depan diharapkan semua pihak harus lebih meningkatkan K3 di semua kegiatan.

Bahkan, dalam kesempatan itu, Walikota Muhidin juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 perusahaan pembina K3 terbaik di kota banjarmasin dan piala untuk pemenang lomba cepat tepat norma ketenagakerjaan.

Selain itu juga diserahkan satu unit mobil reaksi cepat (urc) kecelakaan kerja kepada kepala dinas sosial dan tenaga kerja Kota Banjarmasin serta {{back pack }}berisi peralatan deteksi K3 kepada pengawas ketenagakerjaan yang disaksikan seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan Pemko Banjarmasin serta seluruh SKPD Dinas dan Badan jajaran Pemko Banjarmasin.

~ oleh Narti Kalimantan Post pada Februari 12, 2013.

Tinggalkan komentar